Mengenal Moringa Oleifera

Kelor

Moringa oleifera

 I.            Klasifikasi

Kingdom                        : Plantaea

Divisi                              : Spermathophyta

Sub divisi                       : Angiospermae

Kelas                              : Dicotyledon

Ordo                               : Brassicales

Famili                             : Moringaceae

Genus                             : Moringa

Spesies                           : Moringa oleifera

 II.         Pengertian

Kelor (Moringa oleifera) atau masyarakat Indonesia mengenalnya dengan berbagai bahasa, di Aceh pohon kelor dikenal dengan sebutan murong, melayu dikenal dengan merunggai, sunda kelor, dimaluku sering disebut dengan kirol, merupakan tumbuhan yang berasal dari suku moringaceae. Pohon Kelor oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai sesepuh Kayu bertuah dan Kayu Mistik di jagat raya karena memiliki khasiat yang luar biasa mulai dari daun, ranting, kulit, akar, getah dan serbuk yang kesemuanya berguna bagi kehidupan manusia mulai dari untuk sayur, makanan ternak, pengobatan multi guna, mistik ataupun sebagai tanaman herbal yang sudah teruji. Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang).

Mengapa sewaktu menangis, selain mata, hidung juga ikut berair?

hmm my sista pasti pernah nangis dong ya, tapi kenapa selain mata hidung juga ikut berair? nah ternyata sewaktu menangis, air mata kita akan terkumpul  dari kelenjar air mata dan keluar melalui mata. Tapi my sista ketika menangis terus menerus air mata yang berlebih akan melewati saluran air mata (Canalis lacrimalis), lalu menuju dan berkumpul dikantung air mata (Sacus lacrimal). kemudian dari kantung air mata , air mata tersebut akan menuju Ductus nasolacrimalis yang ada dihidung dan kemudian akan keluar melalui lubang hidung.nah begitulah kira-kira kenapa hidung juga ikut menangis.

puisi ala biologi

hey kau yang ada disana 

entah mengapa 

setiap aku bertemu denganmu 

pipiku merona layaknya glukosa 

yang ditetesi fehling a dan b

otot tulang rusuk dan diafragmaku

berkontraksi relaksasi 

bertalu-talu memburu nafasku 

serebrum dan serebelumku 

lamat-lamat melupakan tugasnya